SUARA INDONESIA JEMBER

Ustaz Hanan Ataki: Do'a Sakit Hati dan Terzalimi

Wildan Mukhlishah Sy - 30 November 2021 | 10:11 - Dibaca 53 kali
Pendidikan Ustaz Hanan Ataki: Do'a Sakit Hati dan Terzalimi
Ilustrasi (Foto: Wildan/Suaraindonesia)

JEMBER-Sebagai manusia, sering kali perasaan sakit hati menghampiri, membuat gelisah dan tidak nyaman pada diri sendiri. Ustaz Hanan Ataki dalam Kanal YouTube Hanan Attaki menjelaskan bahwa pada hakikatnya manusia sering kali merasakan sakit hati.

Dalam lingkungan rumah, tersakiti oleh kelurganya, lingkungan sekolah atau kampus, oleh teman-temanya, lalu di lingkungan pekerjaan tersakiti oleh patener bisnisnya, sesama karyawan, bawahan bahkan atasan hingga bosnya.

"Manusia sering sakit hati, sering dikecawain. Dikecewain apa? Banyak tergantung circle kehidupan kita," ucapnya.

Ia menambahkan hendaklah ketika sakit hati memohon pertolongan dan pendapat kepada Allah SWT. Mengadukan semua permasalahan dan meminta pendapat kepada-Nya terlebih dahulu sebelum para makhluk-Nya, baik ulama maupun sesama manusia.

"Sebelum kita istisyarah kepada netizen, karena netizen itu istisyarah sifatnya bukan istisyfa, bukan istikharah," tambahnya

Hal ini karena meminta kepada Allah merupakan tingkatan paling tinggi dalam urusan meminta pendapat, yang disebut dengan istikharah. Kemudian barulah meminta pendapat para ulama atau Istisfa', barulah terakhir meminta pendapat kepada sesama yang lebih bijaksana maupun lebih berpangalaman dalam hal yang diadukan.

"Yang paling tinggi itukan derajatnya dari tiga level meminta pendapat itu istikaharah, meminta pendapat Allah. Kedua minta istisfa', meminta pendapat ulama atau orang berilmu. Ketiga istisyarah, meminta pendapat kepada orang yang lebih bijak dan berpangalaman, termasuk teman, geng juga followers," jelasnya.

Lalu, ia melanjutkan ketika diri merasa terzalimi karena urusan pribadi dan bukan agama, hendaklah tidak mendoakan buruk kepada mereka yang telah menzalimi, sebab do'a orang terzalimi merupakan do'a yang pasti dikabulkan oleh Allah.

Maka ujarnya, lebih baik kesempatan tersebut dipakai untuk mendo'akan diri sendiri, bukan orang lain, apalagi mereka yang telah menzalimi.

"Jangan mendo'akan orang yang menzalimi, lebih baik dipakai untuk mendo'akan diri sendiri" ujarnya.

Salah satu caranya adalah dengan salat, karena dalam salat terdapat do'a agar hati diberikan ketenangan. Do'a tersebut terdapat dalam do'a duduk antara dua sujud.

Lafaz do'a duduk antara dua sujud,

رب اغفرلي و ارحمني و اجبرني و ارفعنب و ارزقني و اهدني و عاعفني و اعف عني

Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa aafinii wa'fu 'anni.

Artinya: Ya Allah, ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku dan cukupkanlah segala kekuranganku dan angkatlah derajatku dan berilah rezeki kepadaku dan berilah aku petunjuk dan berilah kesehatan kepadaku dan berilah ampunan kepadaku."

Dalam do'a ini terdapat kata jabbar yang bermakna ketenangan.

"Dalam salat adalah do'a duduk antara dua sujud, kalimat (وجبرني) di sini bukan paksaan, tapi makna yang ketiga yang mengobati sakit hati. Sembuhkanlah sakit hatiku, dalam kata lain, hibur aku ya Allah," Tutupnya.

Oleh karena itu, setiap kali hati merasa sakit, terzalimi, maupun sedih adukan kepada Allah, panggil Dia dengan nama Ya Jabbar, Ya Aziz, Ya Qahhar. Sesungguhnya, nama-nama tersebut dipakai untuk do'a-do'a yang sifatnya dalam kondisi terzalimi. (Ree/Wil)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Wildan Mukhlishah Sy
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya